Tentang Saya

Senin, 20 Oktober 2014

CERPEN: ANAK PEPADU "PETARUNG" by Lalu Tulus Agung




Oleh Lalu Tulus Agung Satriawan

ANAK PEPADU “PETARUNG”

Namaku adalah jawara, aku anak desa seberang pulau yang di besarkan dari keluarga yang sederhana dandimana kesederhanaan itulah yang memotifasiku untuk hidup, keseharianku selalu di temani teman kesayanganku dia adalah bambu rotan yang di titipkan bapaku
melalui pamanku sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Aku selalu heran dan bertanya-tanya mengapa bambu rotan itu di titipkan padaku, sesekali aku bertanya pada inaq tentang bambu rotan itu, inaq tidak mau memberitahuku, tapi tidak sampe sana aku selalu mencari taunya dari pamanku, namun untuk saat ini paman tidak mau memberitahuku, dan tidak lama kemuadian aku di bawa ke sebuah ruangan tempat penyimpanan benda - benda yang di pake bapaku dulu di kala muda, seketikapun aku terkejut melihat semua benda - benda peninggalan bapaku yang termasuk di dalamnya ada poto bapaku di masa mudanya, pamanku berkata ‘’semua benda bapamu ini di dapat dari hasil pertarungannya” dan bambu rotan yang kau bawa itu adalah hasil dari pertarungan terakhirnya, kehidupan bapamu dulu tidak pernah lepas dari bambu rotan dan pertarungan, ia adalah petarung yang hebat, kuat, yang di banggakan semua orang.

Itulah sebabnya bambu rotan ini di titipkan padaku, kata pamanku, bapaku ingin melihat aku seperti ia di kala mudanya yang kuat dan di takuti, namun aku tetap saja heran dengan semua ini aku tidak tau pertarungan seperti apa yang beliau maksudkan.

Suatu hari di kala musim perlobaan di adakan akupun di ajak pergi ke pulau seberang oleh pamanku kata beliau aku akan di ajak ke desa dimana bapaku di besarkan sehingga menjadi orang yang di handalkan, sesampai aku di sana aku pun terkejut oleh sambutan para penduduk di sana entah karena aku anak bapa yangg dimana ia di hormati dan di handalkan disana atau karena kebudayaannya yang menyambut tamu dari jauh.

Disinilah aku di jelaskan oleh paman dan ketua adat desa ini, ternyata bapaku adalah seorang pepadu(petarung) perisean, pantas saja bambu rotan ini di berikan kepadaku, ternyata beliau ingin melihat aku sama sepertinya yaitu menjadi seorang pepadu(petarung) yang kuat.
Dan hari ini juga hari pertamaku untuk di perkenalkan bagaimana cara bertarung perisean yang sesungguhnya, sungguh ini adalah pertarungan yang di luar dugaanku pertarungan ini tidak semudah yang ada di pikiran ku.

Aku tidak pernah membayangkan ini akan menemani keseharianku setelah ditemani bambu rotan yang dititipkan bapaku, kini aku selalu di didik untuk menjadi pepadu(petarung) yang kuat, bagiku inilah hidup yang harus aku lakoni demi nama baik bapaku dan keluargaku.

Bagiku pertarungan ini sangat menyenangkan walaupun bagi orang ini adalah pertarungan yang menyakitkan, semanjak aku tau semuanya kini akupun mulai berani untuk bermimpi seperti bapaku, aku akan selalu berlatih agar bisa menjadi pepadu(petarung) yang kuat seperti bapaku.


Bagiku inilah hidup yang harus aku tempuh demi bapaku, aku akan selalu berusaha untuk tidak mengeluh dan merasa sakit, apapun dan siapapun akan kuhadapi demi harga diriku, keluargaku, dan bapaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar